Tuesday, March 1, 2011

Nurdin Mengaku Tidak Maju, tapi Dicalonkan

Nurdin Halid membantah bahwa dirinya mengajukan diri sebagai calon ketua umum PSSI periode berikutnya. Pria berjuluk “Sang Puang” itu menegaskan dirinya dicalonkan, bukan maju.

Kecaman merupakan sesuatu yang sering diarahkan kepada Nurdin Halid oleh masyarakat. Ketiadaan prestasi tim nasional, kompetisi yang carut marut, statusnya sebagai mantan narapidana, dan berbagai hal lain dialamatkan kepada Nurdin dan juga PSSI.


Tak pelak situasi ini membuat banyak seruan yang meminta “Sang Puang” untuk mundur. Di stadion-stadion kala tim nasional berlaga misalnya, tak jarang penonton yang hadir menyuarakan koor: Nurdin Turun, Nurdin Turun.


Kini gerakan itu semakin menguat. Dalam kurun waktu sekitar sepekan terakhir, ribuan suporter dari seluruh Indonesia “mengepung” kantor PSSI.


Nama Nurdin terdapat dalam daftar calon PSSI yang dinyatakan lulus verifikasi, meski kini hal itu sudah dianulir oleh komite banding. Namun tampilnya kembali nama ketua umum PSSI sejak tahun 2003 itu di daftar calon ketum PSSI periode berikutnya menimbulkan kecaman.


Dalam wawancara dengan MetroTV, Senin (28/2/2011) sore WIB, Nurdin mengatakan bahwa dirinya tidak mengajukan diri tapi dicalonkan. “Saya tidak mungkin mau. Saya dicalonkan. Saya berkomunikasi dengan kawan-kawan di daerah, apakah saya dicalonkan berdasar nalar yang jernih dan objektif?” kata Nurdin.


“Saya tidak akan maju. Mekanismenya tidak akan maju. Saya dicalonkan. Kapasitas saya adalah menerima dan tidak menerima pencalonan,” tegas dia.