Sunday, March 20, 2011

“Duh, Anakku Belum Bisa Merangkak!”

cEEwBUhaub Duh, Anakku Belum Bisa Merangkak!
(Foto: gettyimages)

ANAK saya usianya 8 bulan tapi belum bisa merangkak, normalkah? Bagaimana cara menstimulasi anak supaya mau merangkak?

Sari Nurmalita-Bekasi

Jawab:

Dr Sylvia Retnosari, SpA dari RS Premier Jatinegara menjelaskan, umumnya bayi bisa merangkak pada usia 7-10 bulan. Dimana bayi mulai belajar melakukan pergerakan dengan koordinasi antara tangan dan kaki.

Jadi jika si kecil belum bisa merangkak pada usia 8 bulan, masih dianggap normal. Nah jika pada usia 13-14 bulan bayi belum bisa merangkak juga, barulah Moms perlu merasa khawatir.

Tidak Melewati Fase Merangkak

Fase merangkak merupakan tahap perkembangan motorik kasar, yang berada pada fase di antara duduk dan berdiri. Namun koordinasi tangan ataupun kaki yang baik tidak harus dengan merangkak saja. Mungkin saja bayi berguling dengan menggunakan tangannya atau bayi duduk dengan menggerak-gerakkan kakinya.

Merangkak tidak harus ada pada setiap bayi, merangkak bukanlah milestone atau tonggak penting perkembangan seperti halnya duduk atau berdiri yang memang harus ada. Jadi merangkak tidak dipakai sebagai patokan penting untuk pertumbuhan. Anak tanpa merangkak dan langsung berdiri boleh saja.

Faktor Penyebab

Jika ditemui bayi yang tidak melewati fase merangkak, hal ini dapat disebabkan karena akibat kurangnya kesempatan atau stimulasi. Biasanya ditemui pada anak yang terlalu banyak digendong, akibatnya bayi malas untuk bergerak. Atau bayi terlalu banyak dibaringkan terlentang.

Faktor lain bisa diakibatkan karena kelainan saraf, otot-otot lemah, cacat bawaan atau ada kerusakan di otaknya. Pada keadaan ini sebenarnya semua perkembangan dari awal sudah terlambat, bukan hanya fase merangkaknya saja. Namun bisa juga dari awal semuanya normal, tapi terkena penyakit yang menyebabkan kerusakan otak sehingga perkembangan berhenti di fase merangkak.

Cara Stimulasi Merangkak

1. Sering tengkurapkan (tummy time) bayi sejak dini, yang merangsangnya untuk mengangkat tubuh, mengangkat kepala dan bergerak dengan perutnya, yang merupakan cikal bakal merangkak.

2. Turunkan bayi dari stroller atau gendongan untuk diletakkan di ruangan luas dan bersih untuk merangsangnya merangkak. Sediakan alas matras atau karpet dan aman dari benda-benda berbahaya, seperti stop kontak.

3. Letakkan mainan di hadapan bayi. Mainkan agar dia tertarik meraihnya, tepuk tangan atau beri pujian meski bayi baru bisa menggeser posisi sedikit dengan perut atau malah mundur ke belakang.

4. Sediakan mainan seperti drum yang bisa menggelinding, bola atau boneka yang bisa memantul. Bayi suka ‘mengejar’ benda yang menarik hatinya. Beri ia contoh, maka merangkaklah bersama bayi. (Sumber: Mom & Kiddie)