Saturday, March 12, 2011

Tsunami Jepang Bertambah Puluhan Tewas

Jepang menerapkan keadaan darurat nuklir namun tidak mendeteksi kebocoran radiasi diantara reaktor-reaktornya setelah gempa bumi berkekuatan 8,9 skala Richter melanda Jumat yang menimbulkan tsunami besar. Perdana Menteri Naoto Kan mendeklarasikan keadaan darurat tersebut guna memampukan pihak berwenang untuk menerapkan langkah-langkah darurat. Penduduk yang tinggal di dekat pembangkit listrik tidak diminta untuk mengambil tindakan khusus, kata Menteri Sekretaris Kabinet Yukio Edano dalam konfernsi pers. (Foto: Reuters)

Tokyo (Berita Suramedia) Dahsyatnya Tsunami akibat gempa bumi berkekuatan 8,9 Skala Richter yang menyapu kawasan pesisir Timur Jepang menewaskan sedikitnya 60 orang. Jumlah ini diperkirakan terus bertambah mengingat sejumlah lokasi belum tertembus tim evakuasi.

Gelombang tsunami yang mencapai ketinggian tujuh meter itu menyeret sejumlah kapal hingga ke daratan. Mobil-mobil dan reruntuhan bangunan akibat gempa juga tersapu ombak bercampur lumpur yang memasuki kota-kota di wilayah tersebut.

Mobil, truk, bus, yang terseret gelombang tsunami, tertambat di Bandara Sendai, di utara Tokyo. Sementara lebih 300 rumah hanyut di kota Ofunato. Tayangan televisi lokal menunjukkan puing-puing bangunan yang terseret air menumbangkan pepohonan dan membalikkan mobil.