Sebagai seorang anak yang tumbuh besar sebagai penganut Kristen Maronite di Libanon selatan pada tahun 1970an, ujar Gabriel, dia ditinggal berbaring terluka di reruntuhan setelah kaum Muslim dengan tanpa ampun mengebom desanya. Dia mengungsi ke Israel dan kemudian pindah ke AS, hanya untuk menemukan bahwa radikal Islam yang telah menerornya di Libanon, ujar Gabriel, sekarang ingin mengambil alih Amerika.
'Amerika telah disusupi di semua tingkat oleh radikal yang ingin melukai Amerika,' ujarnya. 'Mereka telah menyusupi kita di CIA, FBI, Pentagon, Departemen Luar Negeri. Mereka diradikalisasi di Masjid-masjid radikal di kota-kota dan komunitas kita di AS.'
Melalui buku-buku, penampilan dan pidato di media, serta organisasinya, ACT! for America, Gabriel telah menjadi salah satu tokoh paling terlihat di sirkuit detektor terorisme yang memperingatkan bahwa kaum Muslim menghadirkan bahaya besar di dalam wilayah AS.