Monday, March 7, 2011

“Generasi Muda Harus Didorong Jadi Wirausahawan”


PACITAN (jurnalberita.com) - Membaiknya iklim usaha di Indonesia mendorong pemerintah melakukan upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Diantaranya dukungan pertumbuhan usaha dengan pelaku utama para generasi muda melalui program kewirausahaan nasional.


“Kita berupaya mengubah mindset mereka. Jangan lagi selesai sekolah ingin lagi menjadi pegawai negeri,” kata Menteri Koperasi Dan UKM (Menkop Dan UKM), Syarif Hasan saat berkunjung ke Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.


Terlebih itu cukup terbuka, mengingat pertumbuhan ekonomi yang terus naik secara konstan. Menteri kemudian mencontohkan, pada tahun 2009 pertumbuhan ekonomi nasional berada pada angka 4,5 persen. Kemudian naik menjadi 6,1 persen pada tahun 2010 dan diperkirakan meningkat menjadi 6,4% lebih pada tahun ini.


Tidak itu saja, ada modal lebih yang bisa ikut berperan mewujudkan pembukaan sektor wirausaha, yakni banyaknya sumberdaya baik manusia maupun alam yang ada di hampir tiap daerah di tanah air. Dari sisi pembiayaan, pemerintah menyediakan anggaran cukup moderat untuk membantu kelancaran modal usaha.


Menkop Dan UKM menjelaskan, untuk menciptakan negara dengan ekonomi maju wirausahawan memegang peranan penting. Sebab ada dua keuntungan sekaligus yang bisa didapat. Munculnya pengusaha baru dan pembukaan lapangan kerja. Terlebih saat ini dari 230 juta jiwa jumlah penduduk Indonesia, jumlah wirausahawan saat ini baru sekitar 0,24 persen. Padahal idealnya, angka itu harus berada pada kisaran dua persen.


“Dapat dibayangkan setiap orang (pengusaha baru, red) mampu menyerap satu atau dua orang tenaga kerja, maka ini satu pertumbuhan yang luar biasa,” jelasnya.


Diakuinya, di Indonesia masih ada 7,1 pengangguran. Sekitar 1 juta orang diantaranya adalah sarjana. Karena itu dengan semua modal negara yang dipunyai Syarif mengajak berbagai pihak untuk memacu membentuk wirausaha baru. Jika angka dua persen tersebut terpenuhi ia optimis peran generasi muda untuk membangun bangsa akan lebih besar. Paling tidak, jika hal itu menjadi kenyataan, tahun 2020 negara ini bisa sejajar dengan negara-negara baru macan ekonomi dunia.


Sedangkan mengenai kondisi koperasi, suami anggota DPR RI, Inggrid Kansil ini menegaskan, agar bisa bersaing dengan perusahaan-perusahaan berlevel nasional maupun internasional perlu pembinaan secara terus menerus. Pembinaan antara lain melalui pendekatan sumber daya manusia dan manajemen koperasi. Sedangkan pada pengawasan, agar tidak terjadi penyimpangan secara moral, bisa dilakukan mulai para anggota, dinas terkait hingga Kemenkop Dan UKM.


Saat ini, dari 177 ribu lebih koperasi hanya sekitar 25 persen diantaranya yang tidak aktif. “Nah itu yang kita dorong untuk aktif,” pungkas dia. (jb15/jb1)