Monday, March 7, 2011

AT dan T dirikan perusahaan multimedia di Indonesia

783375058p AT dan T dirikan perusahaan multimedia di Indonesia

JAKARTA. Perusahaan internasional dalam bidang telekomunikasi dari AS yakni AT & T bakal mendirikan perusahaan multimedia di Indonesia. Perusahaan itu akan menjadi perusahaan asing pertama yang masuk dalam bidang sistem komunikasi data (siskomdat).

Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Gatot S Dewobroto mengatakan, PT AT & T Indonesia sudah mengantongi izin prinsip dari Kemkominfo untuk layanan sistem komunikasi data.

Selanjutnya perusahaan itu tengah dalam proses mendapatkan izin penyelenggaraan. “Kami masih melakukan evaluasi sebelum bisa mengeluarkan izin penyelenggaraan,” ungkap Gatot kepada KONTAN, Kamis (3/3).

Gatot mengatakan pendirian perusahaan di bidang multimedia itu memungkinkan dilakukan oleh asing sesuai dengan Perpres No 36 Tahun 2010 tentang Daftar Negatif Investasi (DNI).

Untuk siskomdat, kepemilikan asing diizinkan hingga maksimal 95%. Perusahaan yang akan dibangun itu berusaha memaksimalkan aturan itu dan hanya dimiliki oleh investor domestik sebesar 5%. Dengan masuknya AT & T, Gatot mengatakan mereka menjadi perusahaan asing pertama yang masuk ke bisnis siskomdat di Indonesia.

Siskomdat sendiri merupakan salah satu bagian dari jasa multimedia seperti halnya ISP, NAP dan VOiP. Namun siskomdat lebih banyak dipergunakan bagi komunikasi data perusahaan untuk mempermudah pengumpulan, pengolahan dan distribusi data.

Gatot memperkirakan setelah AT & T akan banyak perusahaan asing lain yang menyusul masuk ke bisnis sikomdat. AT & T sendiri sebetulnya bukan perusahaan baru di Indonesia, mereka juga terlibat dalam pendirian perusahaan telekomunikasi PT Indosat Tbk.

Tidak cuma asing, siskomdat juga menjadi daya tari bagi perusahaan domestik. “Saat ini PT Telkom juga dalam fase pengajuan izin prinsip,” imbuh Gatot.

Sementara itu saat ini sudah terdapat 9 perusahaan yang telah mengantongi izin penyelenggaraan siskomdat. Mereka adalah PT Sejahtera Globalindo, PT Sistelindo Mitralintas, PT Centrin Nuansa Teknologi dan PT Berca Hardaya Perkasa.

Selain itu PT Dini Nusa Kusuma, PT EDI Indonesia, PT Imani Prima, PT Patrakom dan PT Aplikanusa Lintasarta. Perusahaan-perusahaan itu, menurut Gatot, merupakan perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh investor domestik.