Meskipun pemimpin Rusia tersebut tidak menyebut negara yang dimaksud, para ahli dan politisi telah menunjuk ke Amerika Serikat.
'Pemberontakan Arab mungkin telah dimulai sebagai protes spontan, tetapi Barat sekarang bergerak untuk mengambil kontrol di akhir permainan,' kata Konstantin Kosachyov, Ketua Komite Luar Negeri Negara Duma. Para analis mengatakan AS menggunakan teknik yang sama di Timur Arab yang sebelumnya digunakan dalam memicu 'revolusi berwarna' di Uni Soviet, di Georgia, Ukraina dan Kyrgyzstan.
Mereka mencatat peran yayasan yang terhubung dengan CIA seperti Freedom House dan National Endowment for Democracy (NED), dalam mendukung dan melatih aktivis sipil serta pengguna Twitter dan Facebook dalam menyelenggarakan protes di Mesir dan Tunisia.
'Peristiwa-peristiwa (di dunia Arab) memiliki semua ciri-ciri 'jaringan perang' (netwar) yang dirumuskan oleh John Arquilla dan David Ronfeldt dari RAND Corporation pada tahun 1996,' kata Alexander Knyazev dari Institute of Oriental Studies yang berbasis di Moskow.