Monday, April 18, 2011

Wacana Capres Independen, Kritik bagi Partai

20110418 123046 fery2 Wacana Capres Independen, Kritik bagi Partai

Foto : Ferry Mursyidan Baldan—MI/M.Irfan/ip

MAMUJU: Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Kaderisasi Organisasi Masyarakat Nasional Demokrat, Ferry Mursyidan Baldan mengatakan, wacana Calon Presiden (Capres) independen merupakan kritik bagi partai.

“Lahirnya wacana calon presiden (Capres) independen, harus dimaknai kritik dan refleksi atas kebijakan yang dilakukan partai-partai,”kata, Ferry, pada saat Deklarasi Pelantikan, Dewan Pengurus Daerah (DPD) dan Kecamatan (Nesdem) Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Minggu (17/4).

Ferry melantik Thahir Kuraising sebagai Ketua DPD Nasdem Kabupaten Mamuju, serta sejumlah pengurus Kecamatan se Kabupaten Mamuju, acara itu dihadiri sekitar 1000 an simpatisan Nasdem.

Ferry mengatakan, selama ini partai hanya mengutamakan kadernya ketika akan mengusung Capres dan menafikan kemampuan orang luar partai untuk diusung sebagai capres, padahal masih banyak dianggap lebih layak dan lebih pantas.

Menurutnya capres yang diusulkan sebagai pemimpin seharusnya adalah capres yang memperjuangkan aspirasi dan menjadi reperesentasi masyarakat, bukan hanya karena kepentingan partai.

“Lihatlah keluar sana banyak lebih pantas selain kader partai untuk diusung sebagai capres, baik itu dari kalangan militer maupun dari kalangan akademisi serta kalangan lainnya, dan bukan hanya hanya dari kader partai, inilah kekeliruan yang dilakukan partai selama ini,” katanya.

Menurut dia, ketika terjadi seperti itu, yakni perilaku partai yang lebih mengutamakan capres yang merupakan kadernya daripada memberikan kesemapatan kepada orang luar partai yang mampu pantas dan layak, maka partai juga akan mengatur dan menghegemoni sang capres ketika terpilih.

“Capres ketika terpilih menjadi Presiden akhirnya bukan lagi tunduk kepada kepentingan masyarakat tetapi hanya tunduk kepada kepentingan partai ini sangatlah keliru dan tidak bisa dibiarkan dan harus dikritik sehingga lahirnya wacana capres independen harus dimaknai sebagai kritik bagi partai,” katanya.

Oleh karena itu ia mengaku sangat mendukung wacana Capres independen diteruskan untuk disahkan melalui Undang Undang (UU) karena itu untuk memberikan kesempatan bagi kalangan yang mampu dan dianggap layak untuk maju menjadi capres dengan diusung lansung oleh masyarakat. Namun menurut dia, meski sepakat dengan capres independen namun tidak boleh dilaksanakan begitu saja karena harus melalui amendemen UU.