Monday, April 18, 2011

Sumbar Targetkan Peningkatan Produksi Kedelai

art 12136 Sumbar Targetkan Peningkatan Produksi Kedelai

Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menargetkan produktivitas hasil panen kedelai daerah itu pada 2011 meningkat menjadi 17,19 ton per hektar per tahun dibanding tahun 2010 sebesar 16,87 ton per hektare per tahun.

"Target menaikkan produktivitas itu adalah untuk tahun pertama pada pelaksanaan pembangunan jangka menengah daerah Sumbar periode 2011-2015 dan untuk selanjutnya akan terus ditingkat dari tahun ke tahun," kata Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dalam rancangan rencana PJMD Sumbar 2011-2015, di Padang, Senin (18/4).

Ia menjelaskan, upaya terus meningkatkan itu nampak pada target-target produktivitas kedelai yang sudah direncanakan dalam periode 2011-2015.

Setelah target 2011 meningkat dari sebelumnya, untuk 2012 target produktivitas kedelai Sumbar kembali naik menjadi 17,35 ton per hektar per tahun, lalu kembali meningkat pada 2013 menjadi 17,51 ton per hektar per tahun.

"Kemudian untuk 2014 target itu kembali ditingkatkan menjadi 17,67 ton per hektar per tahun dan naik lagi menjadi 17,83 ton per hektare per tahun pada 2015," tambahnya.

Sementara itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik Sumbar, produksi kedelai Sumbar tahun 2010 diperkirakan sebesar 1.924 ton biji kering yang menurun dari 2009 sebesar 1.251 ton atau 39,40 persen yang kemungkinan disebabkan terjadi karena penurunan luas panen seluas 714 hektar 37,94 persen.

Sedangkan untuk 2011 berdasarkan angka ramalan I produksi kedelai Sumbar diperkirakan sebesar 1.929 ton atau naik dari 1.834 ton angka sementara produksi 2010.

Perkiraan peningkatan produksi tersebut terjadi karena adanya penambahan luas panen 73 hektar atau 6,56 persen.

Menurut Kepala BPS Sumbar, Muchsin Ayub peningkatan produksi kedelai ini juga didorong adanya bantuan benih dalam program Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU) yang ditanam pada Subround III tahun 2010 sehingga akan panen pada Subround I 2011.

Luas lahan tanaman kedelai di sumbar mencapai 12.148 hektar dengan sentra produksi utama di Kabupaten Pasaman dan Pesisir Selatan.