Wednesday, April 20, 2011

Motif dan Jaringan Syarif masih Didalami

20110420 042429 Syarif Motif dan Jaringan Syarif masih Didalami

Foto : ANTARA/Reno Esnir/pj

JAKARTA: Tim Detasemen Khusus 88 Anti-Teror Polri masih bekerja keras mendalami motif aksi serta mengungkap kelompok Muhammad Syarif Astanagarif, 32, pelaku bom bunuh diri di masjid Markas Polresta Cirebon. Saat ini polisi sudah mendapatkan beberapa gambaran, namun masih terlalu dini untuk disimpulkan.

Kepala Bareskrim Polri Komjen Ito Sumardi di Mabes Polri mengatakan, saat ini, fokus penyelidikan masih dalam pengumpulan fakta-fakta dan pemeriksaan saksi-saksi untuk mengetahui latar belakang pelaku. Semua saksi juga sedang dilakukan pendalaman.

“Kami sedang lihat jaringannya siapa, temannya siapa. Harus diperiksa dulu siapa teman-temannya siapa,” ujarnya di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (20/4).

Dia mengatakan, saat ini tim Densus juga tengah mendalami keterlibatan orang-orang yang ada dalam foto-foto di laptop milik Syarif. Laptop ini disita dari pelaku lain dalam kasus perusakan Alfamart pada 19 September 2010.

Dalam laptop itu, ada foto sekelompok pemuda dengan penutup wajah dengan latar belakang hutan. Foto ini diduga terkait aktivitas pelatihan paramiliter.

“Kami tidak mungkin mengungkap motif tanpa medapatkan keterangan orang lain, karena pelakunya sudah tewas. Jadi tidak bisa menebak-nebak, semua berdasarkan fakta. Sekarang sedang bekerja, beri kesempatan,” ujar Ito.

Menurutnya, penyidik memang mendapat petunjuk dari adanya dua kasus pelanggaran pidana yang terkait Syarif, yakni perusakan mini market dalam razia miras dan pembunuhan anggota TNI. Namun, masalah ini tetap harus dilihat secara komprehensif atau tidak hanya dari aspek kriminalnya, tapi juga aspek perbuatan terornya dalam aksi bom bunuh diri.

Ito melanjutkan, sementara ini penyidik belum melihat keterlibatan keluarga yang dalam aksi yang dilakukan Syarif. Adik Syarif, yang juga diduga terkait dan telah diperiksa Densus 88, juga masih berstatus saksi dan belum dijadikan tersangka.

“Kedua orang tuanya kan juga dikagetkan dengan adanya perubahan sikap Syarif. Orang tua mengatakan adanya perubahan signfikan dalam diri Syarif sebelum peristiwa bom bunuh diri,” ujarnya. (AW/OL-11)