K25-11 Pengawas Ujian di Polewali Mandar meragukan kerahasiaan Dokumen hasil ujian. Sampul LJK tidak satu pun diberi segel untuk menjamin kerahasiaan isi dokumen di dalamnya.POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com – Kerahasiaan Lembar Jawaban Komputer (LJK) di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, diragukan keabsahannya oleh sejumlah pengawas ujian nasional (UN). Pasalnya, hampir seluruh sampul LJK yang dibagikan ke sekolah-sekolah di wilayah itu tidak memiliki kertas segel untuk menjamin kerahasiaan sebagai sebuah dokumen rahasia negara. Pihak sekolah terpaksa mengamankan LJK dalam sampul tanpa dilengkapi kertas segel sebagai pengaman.
Di SMA Negeri 3 Polewali Mandar, misalnya, sejak ujian hari pertama tidak satu pun sampul LJK disegel pengawas lantaran mereka tidak memiliki kerta segel. Setiap sampul LJK hanya diberi lem tanpa pengaman yang bisa menjamin kerahasiaan dokumen itu.
Wakil Kepala SMA Negeri 3 Polewali Mandar Najib Barlin mengatakan, dari semua lembar soal yang dikirim dari provinsi ke sekolah tidak satu pun dilengkapi kertas segel. Menurut Najib, kertas segel seperti UN tahun-tahun sebelumnya diperlukan untuk menjamin kerahasian LJK para siswa.
Najib mengaku khawatir, dokumen rahasia yang dikirim dari sekolah ke dinas kabupaten, sebelum sampai ke provinsi juga berpotensi dicurangi. Meski tak menuding siapa pun, namun menurut dia lembar jawaban bisa saja disalah gunakan oleh pihak-pihak tertentu dengan.
"Potensi kecurangan dengan cara merubah lembar jawaban siswa bisa saja terjadi," ujar Najib, Rabu (20/4/2011).
SMA Negeri 3 Polewali sendiri sejauh ini hanya berinisiatif memberi lem pada setiap sampul LJK tanpa dilengkapi kertas segel seperti tahun-tahun sebelumnya. Najib berharap, hasil UN yang tidak dilengkapi segel tahun ini tidak menimbulkan masalah.
Sebelumnya diberitakan di Kompas.com, Selasa (19/4/2011), aksi contek-contekan dan penggunaan telepon seluler secara bebas mewarnai pelaksanaan UN hari kedua di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, meskipun peserta sudah dilarang membawa kalkulator, ponsel, dan sejenisnya ke dalam ruang ujian (Baca: Lihat, Mereka Bebas "Nyontek" Pakai HP!).
Anehnya, para wartawan yang meliput "kecurangan" tersebut justru diusir pengawas UN tanpa alasan jelas. Padahal, para wartawan hanya mengambil gambar dari luar ruangan melalui jendela tanpa diketahui para peserta ujian.
Pantauan Kompas.com, UN di sejumlah sekolah di Polewali Mandar memang diwarnai saling contek di depan pengawas ujian itu sendiri. Bahkan, para siswa juga tampak bebas memakai ponsel dan membuka-buka SMS di tengah berlangsungnya UN. Diduga, ponsel di tangan siswa tersebut sudah berisi jawaban soal.