JAKARTA: Pepi Fernando, tersangka dalang kasus bom buku dan bom Serpong, diduga memiliki bisnis di Aceh. Pepi disebut-sebut berbisnis batu giok atau batu mulia lainnya.
“Dia memang ada kegiatan dan urusan di Aceh bersama dengan kawan-kawan yang menetap di Aceh. Itu ada urusan bisnis mereka,” kata Kepala Bagian Penerangan Umum Komisaris Besar Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (25/4).
Meski demikian, Boy belum bisa memastikan bidang usaha Pepi. Boy hanya menegaskan Pepi sering ke Aceh, namun dalam rangka apa masih diselidiki. Detasemen Khusus 88 menangkap Pepi dan dua rekannya di salah satu kota di provinsi tersebut.
Pepi diduga dalang kasus bom buku di Jakarta dan bom di jalur pipa gas negara Gading Serpong, Tangerang, Banten. Pepi disebut-sebut mantan pekerja infotainment, dan pernah membuat film dokumenter bencana tsunami di Aceh.
Penyidik kini memeriksa istri Pepi berinisial D. Dia merupakan staf Humas Badan Narkotika Nasional, Jakarta Timur. Boy mengatakan istri Pepi bisa dijerat Pasal 12, 13, 14 Undang-Undang Nomor 15 tahun 2003 tentang Tindak Pidana Terorisme, bila terbukti mengetahui aksi suaminya.
Dalam ketiga pasal itu disebutkan, orang yang mengetahui rencana aksi teror namun tidak menginformasikan pada pihak yang berwajib, merupakan bagian daripada aksi teror itu sendiri. (Bob/Metrotvnews/OL-11)
