Menjelang pertemuan The Fed, indeks dolar turun ke level terendahnya sejak Agustus 2008. Indeks tersebut menghimpun pergerakan mata uang dolar terhadap enam mata uang mitra dagang utama.
Mengacu data yang dihimpun Bloomberg, won Korsel menguat 0,6% menjadi 1.079,45 per dolar AS pada pukul 15.00 di Seoul. Ringgit Malaysia menguat 0,3% menjadi 2,9791 per dolar AS, rupiah menguat 0,2% menjadi Rp8.628 per dolar AS, dolar Singapura menguat 0,1% menjadi S$1,2325 per dolar AS, dan yuan China menguat 0,25% menjadi 6,5127 per dolar AS.
Suku bunga acuan di India dan Indonesia saat ini berada di level 6,75%. Suku bunga acuan China juga berada di level tinggi 6,31%, jika dibandingkan dengan suku bunga acuan di Jepang maksimal sebesar 0,1%. Won mengalami penguatan tercepat dalam sepekan setelah laporan menunjukan percepatan pertumbuhan ekonomi dalam kuartal pertama tahun ini.
Pertumbuhan tersebut mendorong kenaikan suku bunga pasca inflsi ke level 4,7% pada Maret. Hari ini Bank of Korea menyebutkan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) tumbuh 1,4% dibandingkan tahun lalu.
Bank sentral menaikkan suku bunga untuk pembelian kembali (repurchase) 7 hari dari 2,75% pada bulan lalu menjadi 3%. Itu adalah kenaikan kedua pada tahun ini. Ringgit menguat dalam 6 hari.
Bank Negara Malaysia akan meninjau ulang suku bunga acuan pada 5 Mei. Bank sentral tersebut telah menjaga suku bunga overnight di level 2,75% sejak Juli tahun lalu, setelah menaikkan sebanyak tiga kali pada awal tahun tersebut. Inflasi di negara tersebut mengalami percepatan 3% pada Maret, tercepat sejak April 2009.(mmh)