Sejumlah Tenaga Kerja Wanita overstayers besyukur saat tiba di terminal 2 E bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (18/2), dalam pemulangan tahap 2. (ANTARA/Lucky.R)
Mereka berangkat dari Pelabuhan Jeddah Sabtu (23/4) dinihari WIB, merupakan bagian program pemulangan WNI dan TKI overstayers yang difasilitasi oleh pemerintah Indonesia.
“Pelayaran lancar dan aman,” kata Imam Bukhori, petugas pendataan WNI/TKI dari Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) melalui telepon dari kapal tersebut, Rabu petang.
Saat diberangkatkan kapal tersebut mengangkut 2.349 WNI/TKI overstayers atau pelanggar batas izin tinggal termasuk 87 perempuan hamil dan 169 anak-anak dan balita tetapi saat ini untuk sementara jumlahnya mereka telah berubah menjadi 2.351 orang setelah dua bayi lahir di kapal itu.
Jumlah perempuan yang sedang hamil menjadi hanya 85 orang, sedangkan jumlah anak-anak dan balita bertambah dua orang menjadi 171 orang setelah dua bayi lahir.
Imam menyampaikan kondisi delapan TKI yang menjadi pasien di klinik kapal tersebut masih terus menjalani perawatan intensif dan mereka terdiri atas tiga penderita stroke, empat mengalami lumpuh, dan satu orang gagal jantung.
Mereka yang menderita stoke adalah (1) Toriah beralamat di Jalan Sidodadi Gang 17, Sinokerto, Surabaya, Jatim, yang merupakan eks umroh, (2) Abdul Kholik Sukarwati beralamat di Megaluh RT 1 RW 2 Kabupaten Jombang, Jatim, yang ditempatkan oleh PT Binawan, Jakarta, pada 1989, ke Arab Saudi sebagai sopir, dan (3) Saiful Bahriyanto bin Syarif dari Kampung Padekan RT 1 RW 2 Bugeman Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo, Jatim, yang ditempatkan PT Alfath Nur Nisa untuk bekerja di Arab Saudi sejak 2009.
Sementara empat pasien yang mengalami lumpuh dan semuanya perempuan adalah (1) Mistah binti Dulatif asal Kampung Punggung Lombok, Desa Candipuro RT 3 RW 6 Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jatim, yang ditempatkan sebagai penata laksana rumah tangga (PLRT) di Arab Saudi oleh PT Avida Avia Duta sejak 2002, (2) Hasnah binti Hamin asal Kampung Bapeleh Desa Budi Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang, Jatim, eks umroh.
Lalu, (3) Elis binti Aad asal Kampung Pasir Bendera Desa Sukakarta RT 4 RW 4 Kecamatan Kadupondoh, Kabupaten Cianjur, Jabar, yang ditempatkan sebagai PLRT oleh PT Asami Ananda Mandiri sejak 2007, (4) Ayi Kurniasih asal Kampung Cimaha Desa Wanareja RT 2 RW 6 Kecamatan Wanareja, Kabupaten Garut, Jabar, yang ditempatkan sebagai PLRT oleh PT Tipar Atmanko sejak 2006.
Sedangkan seorang pasien yang mengalami gagal jantung adalah Rimiyati binti Yusuf bin Munayah asal Sukasari Lor, Kecamatn Sukasari, Kabupaten Bondowoso, Jatim, eks umrah.
Imam mengatakan para pasien tersebut berharap pihak keluarga ada yang menjemput mereka saat kapal tiba di Pelabuhan Tanjungpriok, Jakarta Utara, pada Selasa (3/5) sekitar pukul 07.00 WIB.
Imam juga menyampaikan soal pengamanan ribuan WNI/TKI tersebut di kapal tersebut yang dilakukan 46 prajurit TNI/Polri terdiri atas 14 anggota Marinir Batalyon Intai Amfibi, 6 personel Kopassus, serta 26 polisi yang sebagian polisi wanita.
Prajurit TNI, katanya, menjadi di anjungan terbuka secara bergantian untuk mencermati keadaan di laut lepas dari kemungkinan adanya ancaman.
Sedangkan polisi menjaga para WNI/TKI yang menempati dek 2, 3, 4, 5, dan 6, dan sebagian besar berada di dek 5 yang ditempati sekitar 1.500 WNI/TKI.
Pintu-pintu utama masing-masing dek ditutup oleh petugas setiap pukul 20.00 agar para WNI/TKI tidak berkeliaran di luar ruangan sehingga mereka hanya menikmati tayangan audio visual.