Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju 30 poin dan kembali nongkrong di level 3.800 menyambut datangnya musim pembagian dividen. Laporan kinerja emiten di triwulan I yang positif juga membuat indeks terus menguat.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di Rp 8.630 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin di Rp 8.645 per dolar AS.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka menguat tipis 7,932 poin (0,21%) ke level 3.782,803. IHSG mengekor penguatan bursa Wall Street semalam.
Membalas pelemahan yang terjadi dalam dua hari terakhir, IHSG langsung melaju di teritori positif sepanjang perdagangan sesi I. Suasana perdagangan di lantai bursa kembali bergairah, frekuensi dan volume perdagangan pun lebih tinggi dibandingkan perdagangan dua hari terakhir.
Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG menanjak 19,564 poin (0,51%) ke level 3.794,435. Laporan kinerja emiten di triwulan I serta menguatnya bursa regional menjadi sentimen positif.
IHSG sempat kembali menembus level psikologis 3.800 di perdagangan sesi II, tepatnya di 3.806,960. Banyaknya sentimen positif membuat investor memburu saham-saham unggulan.
Mengakhiri perdagangan, Rabu (27/4/2011), IHSG ditutup melaju 30,060 poin (0,79%) ke level 3.804,931. Sementara Indeks LQ 45 menguat 5,135 poin (0,75%) ke level 681,160.
Investor mulai memburu saham-saham emiten yang diprediksi akan memberikan imbal hasil dividen yang cukup tinggi. Beberapa emiten sudah mengumumkan akan menyetor dividen cukup tinggi.
Sentimen positif ini membuat investor terus melakukan aksi beli selektif di lantai bursa sehingga suasan perdagangan kembali bergairah. Hampir seluruh indeks sektoral di Bursa Efek Indonesia (BEI) menguat, kecuali sektor konsumer.
Perdagangan berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 121.463 kali pada volume 5,382 miliar lembar saham senilai Rp 3,768 triliun. Sebanyak 137 saham naik, 81 saham turun, dan 106 saham stagnan.
Transaksi investor asing pun cukup menggembirakan, tercatat melakukan pembelian bersih alias foreign net buy sebanyak Rp 332,413 miliar di seluruh pasar.
Bursa-bursa di Asia bergerak mixed sore ini, bursa China melemah untuk hari keempatnya secara berturut-turut atas kekhawatiran kebijakan pemerintah setempat menekan inflasi serta membatasi pasar properti yang akan memukul pertumbuhan laba emiten.
Berikut kondisi bursa-bursa regional di sore ini:
Indeks Komposit Shanghai turun 13,46 poin (0,46%) ke level 2.925,53.Indeks Hang Seng melemah 114,54 poin (0,48%) ke level 23.892,84.???Indeks Nikkei 225 melonjak 133,15 poin (1,39%) ke level 9.691,84.???Indeks Straits Times terkoreksi 11,37 poin (0,36%) ke level 3.160,46.???Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Petrosea (PTRO) naik Rp 3.000 ke Rp 29.500, Dian Swastatika (DSSA) naik Rp 1.200 ke Rp 26.200, Astra Internasional (ASII) naik Rp 1.050 ke Rp 55.150, dan Multibreeder (MBAI) naik Rp 650 ke Rp 18.650.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indomobil (IMAS) turun Rp 350 ke Rp 8.550, Duta Pertiwi (DUTI) turun Rp 300 ke Rp 1.900, Mandom (TCID) turun Rp 100 ke Rp 7.900, dan Gudang Garam (GGRM) turun Rp 100 ke Rp 40.350.