Memang, bahasa yang digunakan oleh Rasulullah Saw dalam kehidupan sehari - harinya adalah bahasa Arab, karena beliau adalah orang Arab. Dalam menyampaikan hadits dan menceritakan kisah - kisah orang - orang terdahulu dan peristiwa yang akan datang dikemudian hari, beliau mengungkapkannya dalam bahasa Arab. Dan berikut klasifikasi tingkatan bahasa Arab.
Pertama : Bahasa Arab fusha ( Arab Fasih )
yaitu Bahasa Arab yang terdapat di dalam Al-Qur’an dan Hadits Nabi dan Atsar para Sahabat. Bahasa Arab Fusha ini juga biasa digunakan dalam penulisan kitab - kitab yang ditulis oleh para ulama salaf dan itu terus berlanjut sampai sekarang. Selain itu Bahasa Arab fusha ini juga biasa digunakan dalam bahasa pengantar resmi di kampus - kampus atau universitas - universitas Islam di Timur Tengah.
Jadi apabila kita faham Bahasa Arab secara baik dan benar, maka kita akan dapat membaca dan memahami secara baik dan benar kitab - kitab yang telah ditulis oleh para ulama tersebut. Dan ini tidak terbatas hanya pada membaca karangan mereka saja, mendengar dan berbicara langsung dengan siapapun apabila dia menggunakan Bahasa Arab fusha maka dia akan faham. Seandainya kita yang memahami Bahasa Arab dengan baik dan benar dapat berdiaolg lansung dengan Rasulullah SAW, para sahabatnya dan para ulama salaf yang telah lama wafat ratusan tahun ( tapi ini mustahil dan tidak akan terjadi ) pasti kita akan bisa saling memahami apa yang kita bicarakan; karena Bahasa Arab Fusha sampai saat ini tidak ada perubahan yang berarti sama sekali seperti halnya Bahasa Inggris atau Bahasa lainnya di dunia ini.
Kedua : Bahasa Arab ‘Amiyah ( Bahasa Arab pasaran )
yaitu Bahasa Arab yang biasa digunakan oleh orang masyarakat Arab dalam pergaulan sehari - hari mereka saat ini, tanpa kaidah ilmu nahwu, sharaf apalagi ilmu balaghah.
Walaupun sebagian lafazh Bahasa Arab ‘amiyah aslinya dari Bahasa Arab fusha, namun karena pengucapannya yang capat dan disingkat jadilah dia Bahasa ‘Amiyah yang biasa digunakan dalam bahasa pergaulan sehari - hari
Bahasa Arab ‘amiyah ini cakupannya sangat sempit dan terbantas hanya pada daerah tertentu saja. Misalnya orang Arab Saudi apabila berbicara dangan orang Mesir, Maroko, Yaman atau Negara - negara Arab lainnya dengan Bahasa ‘Amiyah mereka masing - masing, maka bisa dipastikan mereka tidak akan saling memahami pembicaraan.
Seperti halnya di Indonesia bukannya ada banyak bahasa daerah, antara satu daerah dengan daerah lainnya memiliki bahasa daerah masing - masing yang apabila mereka berkumpul dan berbicara dengan menggunakan bahasa daerah mereka, maka tentunya tidak akan nyambung.
Lain halnya dengan Bahasa Arab fusha, dia bisa digunakan di negara manapun. Bila mana kita berbicara dengan orang Amerika, Inggris, Spanyol, Thailand atau negara lainnya di belahan dunia ini, maka kita akan bisa saling memami pembicaraa kita kalau yang mereka juga menggunaka Bahasa Arab fusha pula.
Jadi di sini jelas bahwa Bahasa Arab yang digunakan sekarang ini sama dengan Bahasa Arab Al-Qur’an asalkan Bahasa Arab yang digunakan itu Bahasa Arab fusha dan sesuai dengan kaidah ilmu ahwu, sharaf dan balahgah.
Namun kalau bapak membuka kamus Arab - Indonesia dalam mencari arti suatu kata atau kalimat maka bapak akan mendapati terjemahannya terkadang tidak pas. Mengapa demikian?, karena memang satu kata dalam Bahasa Arab dapat memiliki lebih dari satu arti, tergantung dari siyaqul kalam ( bentuk dan sususan kalimatnya ).
Bagi para pemula dalam mempelajari Bahasa Arab memang tidak bisa meninggalkan kamus Arab - Indonesia atau Indonesia - Arab. Namun tetap tidak boleh lepas dari bimbingan sang guru. Idealnya dalam mencari arti dan maksud dari suatu kata Bahasa Arab kita menggunakan kamus Bahasa Arab yang yang berbahasa Arab pula seperti al-Mu’jamul Wasith. Sehingga ketika dia mencari maksud dan arti suatu kata maka dia akan mendapatkan lebih dari satu pengertian dan maknanya, bahkan di situ akan diberikan contoh - contoh penggunaan kata tersebut dalam beberapan susunan kalimat.
Kemudian, apakah Bahasa Arab itu adalah Bahasa yang digunakan di akhirat? Memang ada hadits Rasulullah SAW yang berbunyi :
'Cintailah orang Arab karena tiga hal; Karena aku adalah orang Arab, Al-Qur’an itu berbahasa Arab dan ucapan penduduk sorga adalah Bahasa Arab'. ( HR. Hakim, Thabarani dan Baihaqi )
Kalau hadits ini bisa dijadikan sandaran, maka benar adanya bahwa bahasa yang akan digunakan di sorga nanti adalah Bahasa Arab. Namun banyak para Ahli Hadits yang menilai hadits ini dha’if bahkan sampai ke tingkat hadits Maudhu’ ( palsu ) karena ada perawi hadits ini yang dianggap lemah dan bahkan pembohong.
Imam Dzahabi menyebutkan dalam ringkasan kitab al-Mustadrak : Saya kira hadits ini lemah”. Ibnu Al-Jauzi menyebutkan hadits ini dalam kita al-Maudhu’at ( kumpulan hadits - hadits palsu )
Namun demikian Bahasa Arab adalah Bahasa termulia karena dia adalah Bahasa Al-Qur’anul Karim, Bahasa yang digunakan untuk kitab termulia.