DENPASAR, KOMPAS.com – Upaya penanggulangan wabah rabies di Bali memakan korban. Ketut Witiari (42) seorang warga Banjar Sema Agung, Desa Tusan, Banjarangkan, Klungkung, Bali menjadi korban salah tembak petugas Dinas Peternakan klungkung saat melakukan pemusnahan anjing.
Petugas yang hendak menembak anjing menggunakan tulup berisi racun justru mengenai pundak Witiari. Peristiwa ini terjadi Senin lalu di tempat tinggal korban.
Saat itu, Witiari sedang berada di dalam rumah. Namun ia terkejut ketika anjing peliharannya berlari kencang ke dalam rumah. Witiari pun sontak menuju keluar untuk melihat apa yang terjadi, namun naas ia justru terkena tulup nyasar petugas disnak.
Tulup berisi racun strchinine ini menempel di pundak sebelah kanan Witiari. Petugas Disnak yang kaget melihat kejadian ini, dan langsung membawa Witiari ke RSUD Klungkung. Namun karena perlengkapan medis di sana kurang memadai, Witiari pun dirujuk ke RSUP Sanglah.
Menurut Kepala Instalasi Kedokteran forensik RSUP Sanglah, Denpasar, Dudut Rustyadi, racun yang mengenai Witiari adalah jenis racun tikus. "Jenis racun tikus. Kalau dosisnya 15 sampai 35 mili bisa menyebabkan kematian, jelas Dudut saat dikonfirmasi Rabu (27/4/2011).
Untungnya, racun yang ada ditulup nyasar tersebut hanya untuk pelemah saja dan efeknya tidak terlalu kuat. Kini kondisi Witiari sudah lebih baik dari sebelumnya. "Sudah baikan cuma masih pusing-pusing," kata Witiari diruang perawatan RSUP Sanglah, Denpasar.
Seluruh biaya pengobatan Witiari ini akan ditanggung oleh Dinas Peternakan Klungkung sebagai bentuk pertanggungjawaban.