Reuters memberitakan, pembobolan ini diwartakan sebagai salah satu pembobolan terbesar dalam sejarah keamanan internet.
Sony mengaku mendapati pembobolan Jejaring PlayStation-nya pada 19 April yang akhirnya mendesak perusahaan itu untuk segera memblokir jejaring online-nya tersebut.
Sony tidak mengungkapkan pembobolan ini ke publik sampai Rabu WIB ini yang terjadi beberapa jam setelah perusahaan itu meluncurkan komputer tablet pertamanya di Jepang.
Konglomerat elektronik itu adalah perusahaan Jepang terakhir yang dikecam karena tidak segera mengungkapkan kepada publik berita buruk yang menimpanya.
Tokyo Electric Power Co sudah lebih dulu dikritik karena penangangan kelirunya dalam krisis nuklir menyusul gempa dahsyat 11 Maret lalu.
Tahun lalu, Toyota Motor Corp didamprat publik karena kurang berterus terang dalam masalah penarikan besar-besaran produk kendaraannya.
Seorang yang ilegal dan tak berwenang telah mendapatkan nama-nama orang, alamat, alamat email, tanggal kelahiran, ‘username’, kata sandi, login, soal-soal keamanan (internet) dan banyak lagi, kata Sony dalam blog PlayStation-nya Rabu WIB.
Juru bicara Sony mengatakan bahwa perlu beberapa hari untuk menggelar investigasi forensik terhadap pembobolan itu sebelum perusahaan mengetahui pasti data konsumen telah dicatut.
Pemblokiran PlayStation Network membuat para pengguna video game Sony “terhibur” karena tak lagi bisa membeli dan mengunduh game, atau malah bermain dengan lawan-lawannya di Internet.
Alan Paller, Direktur Riset pada SANS Institute, mengatakan bahwa pembobolan data itu mungkin merupakan pencurian informasi data identitas terbesar yang pernah dicatat.
Harga saham Sony seketika naik 0,5 pesen di bursa Tokyo pada 2.421 yen per saham, tapi jauh di bawah kenaikan indeks Nikei 225 yang 1,5 persen.