Wednesday, December 8, 2010

Apa yang Anda Rasakan Usai Bercinta?


Seusai bercinta, Anda mungkin akan merasa capek, mengantuk, lalu langsung tidur. Atau, Anda merasa begitu menyayangi suami, lalu ngobrol sambil meringkuk di dalam pelukannya. Ini adalah reaksi yang wajar yang dialami umumnya wanita di dunia. Namun, ada beberapa kondisi lain yang juga bisa dialami sesudah berhubungan seksual. Di antaranya adalah:

1. Menangis
Anda tidak sedang kesal kepadanya atau tidak puas dengan sesi bercinta itu, tetapi kenapa ya, Anda merasa ingin menangis? Menurut Isadora Alman, seksolog dan terapis hubungan berlisensi dari Sexologist San Francisco, mengatakan bahwa rasa ingin menangis seusai melakukan hubungan seksual yang tidak diakibatkan oleh masalah perkawinan bukan sesuatu yang perlu dipermasalahkan. “Hal ini sering kali merupakan pelepasan ketegangan, seperti saat orgasme,' katanya.

2. Pendarahan
Ada beberapa wanita yang seusai berhubungan seksual mengalami flek. Ini tidak wajar karena pendarahan pasca-hubungan seksual seharusnya hanya terjadi karena Anda sedang mens atau selaput dara Anda robek pertama kalinya.

Lissa Rankin, MD, dokter ahli kandungan dan kebidanan, berpendapat, jika Anda tidak dalam kondisi tersebut tetapi mengalami flek, maka hal ini bisa dikaitkan dengan adanya sel-sel serviks (leher rahim) yang tidak normal, yang cenderung memiliki pembuluh darah ekstra yang rapuh dan berdarah ketika tersentuh saat ML; polip serviks, penyakit menular seksual yang menginfeksi serviks atau vagina (seperti gonorrhea, chlamydia, atau trichomonas); ketidaknormalan di dalam rahim, seperti fibroid, polip, atau endometrial hiperplasia atau kanker; infeksi vagina, seperti infeksi jamur yang dapat mengiritasi dinding vagina dan menyebabkan pendarahan; atau trauma pada selaput darah, vagina, leher rahim, atau perineum.

3. Ingin sendirian

Anda mungkin ingin meringkuk di dalam pelukan suami seusai bercinta. Namun ada orang yang mungkin justru tak sabar untuk segera beranjak pergi. 'Sesudah seks yang heboh, wanita atau pasangannya mungkin butuh sendiri untuk menenangkan diri,' ungkap Alman. 'Kadang-kadang wanita merasa telah menyerahkan dirinya terlalu banyak, dan perlu sendirian untuk merasa utuh kembali.'

4. Sakit kepala
Ternyata banyak orang yang mengeluh sakit kepala seusai berhubungan seks. “Dokter biasa menyebutnya dengan coital cephalgia, exertional headache, atau effort migraine,' ujar Dr Rankin.

Ketika istilah itu punya arti sama: sakit kepala akibat orgasme, penyakit ini tidak berbahaya. Hal ini terjadi karena intercourse dan orgasme dapat menimbulkan gelombang fisiologis, termasuk naiknya tekanan darah, yang dapat memicu sakit kepala. Meskipun demikian, tak ada salahnya Anda berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan bahwa migrain yang terjadi bukan disebabkan oleh organ-organ tubuh Anda, seperti tumor otak atau ketidaknormalan saraf lainnya.

5. Amnesia sementara
Kondisi medis menyebutnya sebagai transient global amnesia, yaitu ketika aliran darah secara sementara dibatasi dari area hippocampus di otak. Para ahli meyakini bahwa hal ini mungkin disebabkan aktivitas yang berat, seperti olahraga, atau seks yang diikuti orgasme. 'Beberapa wanita bahkan mendadak pingsan ketika orgasme, untuk sementara,' tambah Alman. Kondisi ini tetap harus diwaspadai untuk mencegah kemungkinan stroke ringan.

6. Alergi sperma
Menurut penelitian, sebanyak 40.000 wanita di Amerika mengalami seminal plasma hypersensitivity atau alergi pada semen, yang menyebabkan wanita merasa gatal-gatal, bengkak, dan sulit bernapas. Pada kasus yang lebih parah, hal ini bisa menyebabkan kematian.

Hal tersebut sebenarnya bisa dihindari dengan menggunakan kondom atau dengan mengikuti terapi untuk mengurangi sensitivitas terhadap sperma. Namun, rasa gatal dan panas pada vagina tidak selalu merupakan akibat alergi sperma, bisa juga karena Anda mempunyai alergi makanan tertentu. Menurut Alman, apa yang dikonsumsi pasangan bisa berpindah pada semennya.

7. Kelaparan
Jangan merasa malu jika Anda mendadak jadi ingin makan setelah sesi bercinta usai. Tak jarang, Anda bahkan ngidam makanan tertentu. “Banyak orang, baik wanita maupun pria, merasa lapar sesudah berolahraga,' kata Alman. 'Seks juga bisa dianggap olahraga, jika berlangsung dengan hebat.'

8. Tenggorokan perih
Saat bercinta, Anda tentu mengerahkan seluruh tenaga. Napas yang terengah-engah membuat mulut Anda kering dan tenggorokan perih. Resepnya cuma menaruh air minum di samping tempat tidur agar Anda tidak dehidrasi. Demikian menurut Dr Rankin.

Yang perlu Anda curigai, jika rasa perih ini terjadi setelah Anda melakukan seks oral untuk pasangan. Hal itu bisa merupakan gejala infeksi menular seksual. 'Infeksi seperti herpes dan gonorrhea dapat menyebabkan infeksi tenggorokan, yang menimbulkan rasa perih itu,' ucapnya. Kemungkinan lain adalah virus laryngeal papillomas yang disebabkan oleh human papilloma virus (HPV) atau jamur yang terbawa pada penis pasangan Anda.

9. Nyeri vagina
Menurut Dr Rankin, rasa nyeri saat berhubungan seks (bahkan masih terasa setelah berhubungan) bisa terjadi akibat dyspareunia. Hal ini disebabkan sejumlah kondisi, seperti: vaginismus (ketika otot-otot vagina tanpa sengaja berkontraksi sehingga tidak memungkinkan terjadinya penetrasi), vulvar vestibulitis (peradangan kelenjar vestibular pada pembukaan vagina, yang membuat Anda merasa seperti ditusuk-tusuk saat berhubungan), vulvodynia (nyeri kronis pada vagina), dan endometriosis atau kondisi kandungan lain.

Apa pun bisa Anda alami seusai berhubungan intim. Namun pada dasarnya, menurut Dr Rankin, rasa nyeri yang terjadi terus-menerus harus diwaspadai. Bila Anda mengalami hal ini, maka utarakan pada pasangan dan ajak dia ke dokter.kompas.com