Friday, February 25, 2011

Tata Cara Menggunakan Peralatan Makan Internasional


Dalam perjamuan Internasional, ada aturan/tata cara menggunakan peralatan makan yang harus diperhatikan, antara lain:



  • Ketika makanan datang, tunggulah sampai nyonya rumah/pengundang mempersilahkan kita makan. Dimulai dengan menyentuh perlahan bibir dengan serbet, lalu mengembalikan serbet itu ke pangkuan sebelum mulai makan. Lakukan hal itu juga sebelum minum supaya gelas tidak belepotan lipstik atau lemak dan minuman tetap bersih. Mohon diperhatikan, serbet tidak “diusapkan” tetapi cuma disentuhkan ke bibir. Kalau diperlukan, serbet juga digunakan untuk mengelap jari. Jangan sekali-sekali menggunakan serbet untuk mengelap perabot makan.

  • Kalau sebagai hidangan pembuka dihidangkan sup, makanlah dengan menggunakan sendok. Cara menyendok sup bukan ke arah tubuh kita, tetapi kea rah sebaliknya. Kalau masih tersisa kuah di piring/mangkuk sup dan kita ingin menghabiskannya, miringkan piring/mangkuk sedikit kea rah berlawanan dari badan dan sendoklah dengan geerakan kea rah yang sama. Sendok sup tidak dimasukkan ke dalam mulut tanpa berbunyi. Kalau supnya terlalu panas, tunggu sebentar, tidak dihembus-hembus apalagi dihirup.

  • Bila sup bening disajikan di mangkuk bertelinga atau cangkir sup, mula-mula kita bisa menyendok isinya untuk dimakan. Setelah itu, kuahnya bisa diminum dengan mengangkat wadah sup seperti cangkir.

  • Seusai makan sup, letakkan sendoknya terlentang di piring tatakan sup, jangan dibiarkan dalam mangkuk/cangkir.

  • Makan secara internasional dilakukan dengan mempergunakan pisau yang dipegang dengan tangan kanan dan garpu dengan tangan kiri. Dengan siku agak merapat ke badan, lengan tidak di meja, telunjuk menekan gagang pisau dan garpu. Anda dapat mulai makan.

  • Makanan dimasukkan ke mulut dengan menggunakan garpu. Pantang sekali pisau dimasukkan ke mulut karena kegunaannya terbatas pada memotong dan mendorong. Namun, kentang dipotong dengan garpu.

  • Saat steak disajikan, kita tidak langsung memotong seluruhnya. Tiap kali kita hanya mengiris sepotong saja, lalu memasukkannya ke mulut. Menjelang akan menelannya, baru kita iris sepotong lagi dan seterusnya.

  • Saus cuma dikucurkan ke atas daging, tidak ke atas kentang dan sebagainya. Kalau kita mau makan saus itu dengan kentang, kita harus mencocolkan kentang ke saus.

  • Suguhan ikan maupun ayam dimakan dengan pisau atau garpu. Bahkan pizza atau double decker sandwich yang tebal itu, kalau dihidangkan di restoran, harus dimakan menggunakan pisau dan garpu.

  • Garpu selalu dalam posisi telungkup, juga saat memasukkan makanan ke mulut, kecuali saat memasukkan benda kecil-kecil seperti nasi yang tidak bisa ditusuk.

  • Meskipun spageti dihidangkan dengan sendok dan garpu, yang dipakai untuk memasukkan spageti ke mulut hanyalah garpu. Kalau spageti dihidangkan dengan roti, roti itu bisa digunakan untuk menyerap saus yang tersisa. Makanlah roti itu dengan pertolongan garpu.

  • Makanan dipiring janganlah diaduk-aduk walaupun berupa spageti yang kuahnya tidak merata.

  • Sepanjang kegiatan makan, perhatikan sendok/garpulah yang senantiasa menghampiri mulut, bukan sebaliknya.