Saturday, February 26, 2011

Pengungsi Merapi Butuh Pakaian Pria

1308544620X310 Pengungsi Merapi Butuh Pakaian Pria KOMPAS/IWAN SETIYAWAN Ilustrasi pengungsi Merapi.

SLEMAN, KOMPAS.com – Puluhan pengungsi bencana erupsi Gunung Merapi yang masih tinggal di barak Dusun Kiyaran, Desa Wukirsari, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman saat ini sangat membutuhkan bantuan pakaian khususnya untuk pria.

"Selama ini bantuan pakaian memang banyak, namun bantuan yang diberikan para donatur adalah pakaian untuk wanita, anak-anak dan balita," kata pengungsi dari dusun Gungan Wukirsari Asri Wiyanto (24), Jumat (25/2/2011).

Para pengungsi pria saat ini kesulitan untuk mendapatkan pakaian terutama pakaian dalam dan sejauh ini kaum pria yang berjumlah sekitar 50 orang memakai pakaian seadanya.

"Bantuan pakaian pria sama sekali tidak ada, semuanya untuk perempuan dan balita, padahal di barak Kiyaran ini ada sekitar 50 laki-laki remaja sampai bapak-bapak. Mereka harus membeli pakaian sendiri, padahal saat ini mereka tidak punya pendapatan," katanya.

Di barak pengungsian Kiyaran tersebut dihuni sekitar 70 kepala keluarga dari padukuhan Gungan dan Srodokan, Desa Wukirsari Cangkringan yang menempati lima ruangan berukuran sekitar delapan meter x delapan meter untuk tempat tinggal.

"Satu ruangan bisa dihuni lebih dari enam kepala keluarga sehingga tempatnya sangat terbatas. Idealnya satu ruangan tersebut hanya untuk empat kepala keluarga. Barang-barang milik pengungsi juga dicampur di ruangan tersebut," katanya.

Asri mengatakan, para pengungsi ini empat bulan berada di pengungsian dan beberapa kali pindah.

"Belum ada kepastian dari pemerintah untuk dipindahkan ke hunian sementara atau shelter," katanya.

Ia mengatakan, sebenarnya shelter, yang disediakan dari pemerintah melalui donatur di dusun Watuadeg, Desa Wukirsari saat ini selesai dibangun tapi belum bisa ditempati.

"Belum ada kepastian pindah ke shelter, saat ini memang jadi tapi airnya masuk ke shelter dan kamar mandinya juga belum ada," katanya.

Shelter Watuadeg berada sekitar 500 meter arah utara barak pengungsian Kiyaran, dari 194 unit yang dibangun sebagian besar selesai tetapi cukup banyak air yang menggenang di lokasi tersebut.