Sunday, February 27, 2011

PSSI Terancam Sanksi Tegas FIFA

e452 2244042620X310 PSSI Terancam Sanksi Tegas FIFA

Anggota Komite Etik FIFA Suryadharma “Dali” Tahir, di Jakarta, Sabtu mengatakan, dengan adanya kemelut tersebut, FIFA langsung merespon salah satunya dengan mengirimkan surat elektronik yang berisi penolakan campur tangan pemerintah.

“Jumat malam (25/2), PSSI langsung menerima surat elektronik dari FIFA. Isinya menolak intervensi pemerintah dan itu adalah peringatan dari FIFA,” katanya saat dikonfirmasi.

Surat dari FIFA diklaim telah diterima PSSI setelah Komite Banding Pemilihan mengumumkan penolakan materi banding dari dua bakal calon Ketua Umum PSSI yaitu George Toisutta dan Arifin Panigoro serta dari dua bakal calon Executive Comitte (EXCO) PSSI, Sihar Sitorus dan Tuti Dau.

Selain menolak banding, Komite Banding yang diketuai oleh Tjipta Lesmana itu juga menganulir keputusan Komite Pemilihan yang meloloskan Nurdin Halid dan Nirwan D Bakrie sebagai calon Ketua Umum PSSI. Dengan demikian, hingga saat ini belum ada calon yang akan maju pada bursa pemilihan di Kongres Empat Tahunan PSSI di Bali, 26 Maret nanti.

Selama masa banding, terjadi aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh massa dari pro perubahan maupun massa yang menghendaki kepengurusan PSSI saat ini tetap bertahan. Bahkan aksi itu diwarnai dengan gesekan antar kelompok peserta aksi.

Menurut dia, sesuai dengan jadwal yang ada pembahasan kasus PSSI oleh FIFA yang diklaim terkait dengan campur tangan pemerintah serta gesekan antar peserta aksi saat melakukan unjuk rasa akan dilakukan 1 Maret nanti.

“Indonesia sebenarnya tidak masuk agenda. FIFA akhirnya menyiapkan waktu khusus untuk “emergency meeting” setelah ada intervensi pemerintah. FIFA juga menyayangkan adanya bentrokan antar peserta aksi. FIFA punya bukti semua kejadian. Sekarang semua menunggu hasil rapat tersebut,” katanya menambahkan.

Pria yang familiar dengan nama Dali Tahir ini menjelaskan, pembekuan keanggotaan oleh FIFA biasanya akan diberikan jika pemerintah terus reaktif dalam menyikapi kasus yang terjadi ditubuh asosiasi sepak bola termasuk PSSI.

“Kami hanya bisa prihatin. Rapat 1 Maret sebenarnya mengevaluasi kasus Brunei dan beberapa negara yang punya catatan khusus. Kalau sudah ada kondisi seperti itu, FIFA biasanya langsung memberlakukan suspend (pembekuan red). Rapat darurat tersebut khusus membahas kondisi terakhir di Indonesia. Untuk kasus LPI telah ditutup,” katanya menerangkan.

Jika FIFA benar-benar akan memberikan suspend kepada PSSI bisa dipastikan timnas sepak bola Indonesia tidak bisa tampil pada pertandingan internasional termasuk pada SEA Games yang akan digelar di Tanah Air akhir tahun nanti.(*)