Toba Samosir, 5/2 (ANTARA) – Sejumlah masyarakat petani desa Napitupulu, kecamatan Silaen, kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, mengeluhkan tidak berfungsinya saluran irigasi yang mereka perlukan guna mengaliri areal persawahan sekitar 30 hektare di daerah tersebut.
“Tidak berfungsinya irigasi di wilayah ini disebabkan kondisi saluran yang rusak serta debit air yang tidak mencukupi di bagian hulu, sehingga tidak mampu mengaliri areal persawahan pada daerah hilir,” ujar Simanjuntak, salah seorang warga di Silaen, Sabtu.
Ia mengatakan, saluran yang merupakan sarana untuk mengaliri sawah seluas 30 hektare tersebut, saat ini kondisinya tidak berfungsi secara maksimal, sehingga petani sawah di kawasan tersebut kesulitan dalam memenuhi air untuk sawah mereka.
“Kerusakan saluran ini sangat berpengaruh terhadap aktivitas pertanian dan secara langsung berdampak merugikan pada kegiatan bercocok tanam. Bahkan, tidak jarang menimbulkan pertikaian dan cekcok mulut akibat berebut air di antara sesama petani,” keluhnya.
Untuk itu pihaknya berharap adanya perhatian dari pemerintah, sebab mereka juga kesulitan untuk mengikuti pola tanam serentak sesuai anjuran Dinas Pertanian karena kendala air yang terkadang tidak lancar, dengan volume air yang terus berkurang.
“Kiranya pihak pemerintah melalui instansi terkait dapat memperbaiki saluran irigasi tersebut, agar petani dapat menjalankan usaha mereka secara maksimal untuk meningkatkan produksi padi dari daerah ini,” harapnya.
Sebab, kata Simanjuntak, jika hanya mengandalkan masyarakat untuk bergotong royong memperbaikinya, dapat dipastikan tidak akan selesai karena memerlukan peralatan dan biaya cukup besar.
Sementara petugas Penyuluh Lapangan kecamatan Silaen, Robinson Manurung menjelaskan, pihaknya telah melakukan sejumlah upaya guna membantu petani mengatasi persoalan akibat tidak berfungsinya saluran irigasi tersebut.
Ia menyebutkan, usulan permohonan untuk memperbaiki saluran irigasi dimaksud telah disampaikan kepada dinas terkait untuk dicarikan solusi penanggulangannya.
Apalagi, kecamatan ini akan diikutkan dalam proyek percontohan penerapan pola tanam serentak dengan menanam benih unggul varitas Ciherang, seperti yang ditetapkan dinas Pertanian kabupaten Toba Samosir.