“Rencananya arak-arakan dilepas Wali Kota Bogor mulai pukul 08.00 WIB,” katanya.
Kun mengatakan, dalam arak-arakan tersebut, para peserta akan menggunakan baju tradisional Sunda berwarna serba hitam.
“Dalam arak-arakan tersebut ada rombongan dari berbagai paguyuban dan organisasi masyarakat termasuk yang berbasis kasundaan,” kata Kun.
Dijelaskannya, arak-arakan akan dimeriahkan dengan kelompok calung, reog, angklung, para pelajar, pramuka dan unsur masyarakat lainnya.
Kegiatan ini akan dipandu oleh beberapa orang lengser dan dijaga Jagabaya dari berbagai padepokan silat.
“Kami sudah berkoordinasi dengan aparat terkait seperti pengamanan agar acara ini berlangsung sukses,” katanya.
Kun menyebutkan, pada kegiatan tersebut akan dilakukan kegiatan pemasangan nama jalan dengan aksara sunda atau Sangsaka Tarunda (Aksara Sunda Bogor).
Ada 10 nama jalan yang akan dipasang papan nama bertuliskan aksara sunda, namun berdasarkan saran Wali Kota Bogor, pelaksanaannya ditunda pada 3 Juni bertepatan dengan Hari Jadi Ke-529 Bogor.
“Wali Kota menyarankan kegiatan tersebut ditunda pada Hari Jadi Bogor supaya gaungnya lebih membahana dan lebih sakral,” katanya.
Sekretaris Panitia Peringatan Hari Bahasa Ibu tingkat Kota Bogor Safari Budiman menjelaskan, arak-arakan akan dimeriahkan dengan berbagai kegiatan tradisional sunda.
Selain arak-arakan yang akan mengusung seorang tokoh idola pewayangan, juga akan diadakan pementasan berbagai
kesenian Sunda diantaranya, calung, reog wanita, pencak silat, kacapi suling, baca puisi Sunda dan diakhiri pagelaran wayang golek.
“Semua kegiatan dilakukan secara suka rela oleh semua peserta sebagai bentuk kepedulian terhadap tradisi budaya sunda,” katanya.
Safari menambahkan, kegiatan budaya memperingati Hari Bahasa Ibu se dunia untuk pertama kali di laksanakan di Kota Bogor.
“Kami berharap kegiatan ini dapat menumbuhkan kecintaan masyarakat untuk terus mempertahankan bahasa sunda sebagai bahasa sehari-hari,” katanya.(*)