Kairo, 5/2 (ANTARA/Reuters) – Seorang wartawan Mesir yang terluka pada saat awal demonstrasi terhadap pemerintahan Presiden Hosni Mubarak telah meninggal karena lukanya, isterinya mengatakan pada televisi Al Jazeera, Jumat.
Ahmed Mohammed Mahmoud, yang bekerja pada harian milik pemerintah Al-Ahram, meninggal pada 29 Januari pada saat demonstrasi yang dimulai empat hari sebelumnya terhadap kemiskinan, korupsi dan tekanan politik. Ia adalah wartawan pertama yang diketahui tewas karena pergolakan itu.
Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengatakan, Jumat, hak-hak wartawan harus dihormati.
Menteri kesehatan Mesir mengatakan, Jumat, bahwa 11 orang telah tewas sejak Rabu ketika para pendukung Mubarak mulai menyerang demonstran di Lapangan Tahrir di Kairo pusat.
PBB memperkirakan 300 orang telah tewas dalam demonstrasi itu, yang mengejutkan pemerintah-pemerintah Arab dan Barat yang lama mendukung Mubarak sebagai benteng pertahanan terhadap kelompok-kelompok Islam garis keras.
Isteri Mahmoud, yang namanya tidak disebutkan oleh saluran televisi menjelaskan, suaminya telah ditembak di kepalanya ketika mengambil gambar bentrokan dari balkon rumahnya.