MAMUJU, KOMPAS.com – Sekitar 200 unit rumah yang ada di Desa Bonda, Kecamatan Papalang, sekitar 50 kilometer dari Kota Mamuju, Sulawesi Barat, menjadi langganan banjir.
Rasyid, salah seorang tokoh masyarakat di Mamuju, Senin, mengatakan, sekitar 200 rumah masyarakat Desa Bonda, Kabupaten Mamuju yang bermukim di muara sungai Papalang Mamuju, selalu menjadi langganan banjir ketika musim hujan tiba.
Musim hujan yang selalau terjadi pada cuaca ektrim saat ini, telah membuat sungai Papalang sering meluap akibat kerusakan hutan yang ada di hulu sungai itu, karena pembalakan hutan yang terus terjadi.
Karena banjir akibat hujan di Desa Bonda itu membuat sekitar 200 rumah masyarakat menjadi langganan banjir, dan rumah warga selalu terendam banjir karena air selalu masuk ke rumah warga hingga setinggi lutut orang dewasa.
"Banjir dari Sungai Papalang juga memenuhi lapangan sepakbola di Desa Bonda yang terletak di pesisir Pantai Sulawesi, bahkan merendam perumahan warga tanpa bisa dikendalikan. Masyarakat hanya bertahan dengan mengungsikan barangnya ke tempat lebih tinggi," katanya, Senin (7/2/2011).
Banjir sungai Papalang yang merendam pemukiman warga tersebut kondisinya akan semakin parah karena pemukiman warga juga selalu mendapat hantaman banjir rob dari Perairan Sulawesi.
"Banjir di muara Sungai Papalang akan semakin parah lagi, ketika bersamaan dengan banjir rob air tampak dimana-mana di Desa Bonda yang terletak di pesisir pantai Kecamatan Papalang tanpa bisa diantisipasi warga," katanya.
Banjir rob dari laut dengan mudah masuk kepemukiman warga di Desa Bonda karena tanggul penahan ombak sepanjang 200 meter di Desa Bonda telah hancur sebelumnya akibat dihantam gelombang pasang.
Sudirman, tokoh masyarakat lainnya mengatakan, ketika banjir terjadi disertai banjir rob warga hanya bisa berharap agar kondisinya tidak parah yakni ketinggian air menjadi tidak wajar yang dapat merendam rumah penduduk serta isinya.
Ia meminta agar pemerintah di Mamuju dapat memberikan bantuan dengan membangun tanggul sungai dan tanggul air laut guna mengantisipasi banjir sungai dan banjir rob di Desa Bonda.
"Sudah bertahun tahun masyarakat menantikan pembangunan tanggul di Desa Bonda ini, namun tidak pernah direalisasikan Pemkab Mamuju, sehingga masyarakat selalu khawatir dan terancam genangan air dari sungai dan laut," katanya.