JAKARTA: PT Semen Gresik Tbk memperkirakan skema pinjaman yang masih dapat ditarik untuk mendanai sejumlah proyek milik perseroan hingga 2015 mencapai Rp10 triliun.
Dirut Semen Gresik (SG) Dwi Sutjipto mengatakan potensi pinjaman perbankan tersebut sudah memperhitungkan nilai ekuitas yang saat ini masih dimiliki perseroan.
“Kalau melihat ekuitas kita, sampai lima tahun ke depan kami masih bisa mencairkan pinjaman perbankan hingga Rp10 triliun, ujarnya usai menghadiri rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR, hari ini.
Menurut dia pinjaman perbankan itu disiapkan untuk memperkuat struktur modal perseroan dalam melakukan ekspansi usaha hingga 2015.
Pada kesempatan itu, Dwi menyatakan Semen Gresik membutuhkan dana sekitar US$700 juta untuk membangun dua pabrik semen baru berkapasitas 2,5 juta ton per tahun di Sumatra Barat dan Jawa Tengah hingga 2012.
Selain mengandalkan pinjaman perbankan, perseroan dengan kode saham SMGR ini tidak menutup kemungkinan menerbitkan obligasi untuk mendanai proyek tersebut.
“Kira-kira satu pabrik itu membutuhkan pendanaan US$350 juta, setara Rp3 triliun. Kalau komposisinya 50% bisa dari internal dan 50% pinjaman bank atau penerbitan obligasi,” jelasnya. (yus)