JAKARTA: Ketua Komite Normalisasi PSSI Agum Gumelar memilih untuk tidak menggubris ancaman demi ancaman yang dilayangkan 78 pemegang hak suara kongres PSSI. Eks Ketua Umum PSSI 1999-2003 itu menyatakan tetap berpegang teguh pada keputusan FIFA tertanggal 4 April serta hasil pertemuan dengan Presiden Sepp Blatter, 21 April lalu.
Pernyataan itu terutama terkait dengan tuntutan untuk meloloskan nama George Toisutta, Arifin Panigoro, dan Nirwan Bakrie menjadi calon Ketua Umum PSSI periode 2011-2015. Faktor yang melandasi keteguhannya adalah sikap ketiga orang itu yang sudah legowo menerima penolakan FIFA tersebut.
“Saya sudah bertemu dengan Goerge Toisutta, Arifin Panigoro, dan Nirwan Bakrie, dan ketiganya menyatakan kecewa dengan penolakan pencalonan, tapi mereka legowo. Saya juga heran mengapa para pendukungnya masih ribut,” kata Agum dalam keterangan pers di Sekretariat PSSI, Jakarta, Senin (25/4).
Agum juga menyatakan tidak takut dengan ancaman 78 pemegang hak suara yang mengklaim sudah menjadi 87 untuk tidak hadir dalam Kongres 20 Mei mendatang. Pasalnya, jika mereka semua tidak datang, maka tidak akan tercapai kuorum. Dengan kata lain, hasil kongres bisa dianggap tidak sah.
“Memang ada kemungkinan untuk tidak diakui jika mereka menolak datang, tapi apapun hasilnya akan saya komunikasikan ke FIFA. Mereka yang akhirnya akan memutuskan apakah kongres nanti sah atau tidak,” lanjut Agum.