Sunday, January 30, 2011

Jika Anda Ingin Kaya, Silakan Baca Tulisan Ini !



Menjadi kaya barangkali merupakan sebuah harapan yang digenggam oleh banyak orang. Sebab, tanpa kekayaan dan penghasilan yang cukup melimpah, kita bisa termehek – mehek mengikuti kenaikan harga barang yang terus meliuk-liuk.


Tanpa rezeki yang terus mengalir, kredit sepeda motor atau mobil yang kita ambil bisa macet di tengah jalan. Atau mungkin kita dipaksa untuk terus nebeng di rumah kontrakan (dan sudah rumah kontrakan, sempit lagi. Doh.) Dan ah, bukankah anak-anak kita butuh pendidikan yang layak. Tanpa nafkah yang memadai, bagaimana kita yakin mereka akan punya masa depan yang kinclong?


Jadi apa kiat dan rahasia menjadi kaya, kalau begitu? Oke, sebentar lagi jawabannya akan dengan renyah disajikan disini. Namun sebelum Anda melanjutkan membaca tulisan ini, silakan tundukkan kepala, dan awali hari kerja Anda di pagi ini dengan doa : mudah-mudahan rezeki yang penuh keberkahan akan terus mengalir dalam diri kita semua.



Studi mengenai wealth management (atau cara mengelola kekayaan) menyimpulkan bahwa ada satu rahasia besar namun sangat simpel yang membuat orang bisa menjadi kaya raya. Mereka menyebut cara simpel itu sebagai : leverage (daya ungkit). Atau : X Factor. Dalam bahasa kita disebut sebagai : faktor kali.


Tiga contoh sederhana berikut akan menjelaskan apa itu faktor kali. Tempo hari ada anak muda lulusan D-3 usia 35-an yang membuka lapak untuk berjualan es cendol di sudut pusat perbelanjaan. Ia bercerita keuntungan bersih dari jualan es cendol itu sebulan mencapai 3 juta. Hmm. Lumayan. Ya sangat lumayan pak, sebab saya punya 10 lapak, ujarnya dengan sumringah.


10 lapak itu adalah faktor kali. Dan dengan itu, dalam sebulan ia bisa menggenggam 30 juta dengan mulus.


Contoh lain adalah rekan saya yang punya usaha menyediakan jasa outsourcing tenaga office boy atau OB (sekarang mana ada office boy yang jadi karyawan permanen). Untuk setiap tenaga OB ia meminta fee 50 ribu/bulan dari kliennya – sebuah angka yang lazim diberlakukan oleh penyedia jasa outsourcing. Angka yang cukup kecil sebenarnya. Cuman, teman saya itu memasok 1000 tenaga OB setiap bulannya, di berbagai pabrik yang tersebar di Jabodetabek.


1000 orang OB itu adalah faktor kali. Dan dengan faktor kali ini, rekan saya itu mendapat 50 juta per bulan dengan mulus. Alhamdulilah.


Contoh terakhir adalah anak muda yang kena PHK, dan kemudian mendirikan usaha berjualan obat herbal secara online. Melalui web yang melintas batas dunia maya, ia berhasil menjaring 100-an reseller yang menjadi partner usahanya.


100-an reseller itu adalah faktor kali. Dan inilah yang membuat anak muda penjual obat herbal itu bisa mendapat keuntungan bersih Rp 25 juta per bulan (dan oh ya ia juga baru saja membeli Kijang Innova terbaru).


Dari tiga contoh diatas menjadi jelas apa itu FAKTOR KALI. Inilah sebuah faktor yang membuat rezeki kita bisa meningkat berkali-kali lipat; tanpa kita harus melipatgandakan tenaga/diri kita. Sebab dengan faktor kali, kita memanfaatkan orang lain untuk menggelembungkan kekayaan kita.


Nah sayangnya, bagi Anda yang bekerja sebagai karyawan, Anda tidak bisa menemukan faktor kali itu. Bahkan sebaliknya, Anda-lah yang dimanfaatkan (atau di-eksploitasi) untuk menjadi faktor kali bagi juragan pemilik bisnis dimana Anda bekerja. Juragan pemilik bank misalnya, bisa tidur leyeh-leyeh namun bisnisnya tetap terus mekar. Sebab ribuan kantor cabang dan karyawan didalamnya, telah menjadi faktor kali yang melipatgandakan kekayaan sang juragan besar itu.


Wah jadi gimana dong kalau ternyata selama ini kita ternyata hanya menjadi 'korban faktor kali'.


Jawabannya memang sudah jelas : kita hanya akan bisa mendapatkan faktor kali, jika kita punya usaha atau bisnis sendiri. Menjadi entrepreneur atau berwirausaha. Atau ya seperti contoh diatas tadi : berjualan es cendol, atau menyediakan jasa OB atau membikin usaha penjualan obat herbal.