Saturday, January 29, 2011

Fenomena hujan es lereng Merapi, jogja

Posisi rumahku yang 30 km dari gunung Merapi cukup dingin terasa. Tapi uniknya, saat temenku datang dan bilang bahwa ada hujan es di daerah Merapi. Bikin saya penesaran. Tapi kalau logika dikembangkan, mungkin kita tahu bahwa air bisa beku untuk derajat rendah tertentu. Jadi mungkin karena sangat dingin awamnya sehingga bisa membentuk air menjadi bongkahan es sebesar kelereng namun karena tingkat warnanya bening belum sampai putih. Artinya belum sampai pada titik dingin tertentu sehingga warnanya masih bening, belum sampai putih seperti yang ada di luar negeri(benua bermusim dingin). kupikir demikian.
Hujan Es Guyur Lereng Merapi




Wisata Merapi. TEMPO/Muh Syaifullah



TEMPO Interaktif, Sleman a – Hujan es batu sebesar kelereng terjadi di wilayah lereng Gunung Merapi, tepatnya di sejumlah Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (20/1) siang tadi.
Hujan es yang disertai hujan deras dan angina kencang ini ini berlangsung sekitar 30 menit, pukul 13.30. Akibatnya seng-seng rumah berterbangan dan puluhan pohon roboh.
“Hujan es disertai angin kencang melanda beberapa wilayah di lereng gung Merapi, kalau angin kencang sering terjadi, namun hujan es baru pertama kali ini,” kata anggota tim SAR Kabupaten Sleman, Sunardi.
Lokasi yang terguyur hujan es itu antara lain wilayah Kecamatan Pakem , Cangkringan, Turi dan Ngaglik, kabupaten Sleman. Sepanjang jalan Tentara Pelajar di Desa Sardonoharjo Ngaglik sampai dengan Pulowatu Purwobinangun Pakem juga banyak pohon tumbang.
Listrik juga mati beberapa jam akibat travo meledak dan kabel putus tertimpa pohon tumbang.Tim SAR dengan membawa gergaji besar (chinsaw) membuka jalan yang tertimpa pohon roboh.
Menurut Kepala Seksi Data dan Informasi, Stasiun Geofisika, Badan Meterorologi Klimatologi dan Geofisika Yogyakarta, Toni Agus Wijaya, fenomena hujan es tersebut disebabkan munculnya awan Cumulonimbus yang berdampak pada turunnya hujan es.
Awan tersebut berbeda dari biasanya dengan membentuk vertikal dengan ketinggian tertentu pada awan yang ada. Awan tersebut, kata dia, menyentuh titik paling tinggi di udara yang bersuhu sangat dingin kemudian menjadi partikel beku saat hujan turun.
”Efeknya terjadi hujan es,” kata dia.
MUH SYAIFULLAH


Kalau demikian, bisa disimpulkan bahwa cuaca ekstrim telah menimbulkan banyak fenomena alam atau perubahan alam yang tidak lazim ditemui. Suhu bisa menjadi sangat dingin atau sangat panas dan salah satu fenomena itu muncul di Merapi.