DEPOK – Universitas Indonesia (UI) kembali menggandeng negara lain untuk meningkatkan kualitas pendidikan dalam negeri. Kali ini UI mengirim lebih dari 100 dosen dan mahasiwa program doktor ke beberapa negara di Eropa.
Negara yang dimaksud yakni Prancis, Jerman, Itali, dan Spanyol. Ddelegasi UI, selama 10 hari, melakukan kunjungan kerja sama dan penandatanganan MoU dengan 15 perguruan tinggi di negara-negara tersebut.
Di Prancis, UI bekerja sama dengan Universitas Pantheon Sorbonne, Universitas Pierre et Marie Curie, Universitas Le Havre, Universitas Toulouse, Universitas Inalco Paris, dan Universitas Paul Sabatier, Toulouse. Sementara di Jerman, UI menggandeng Universitas Darmstadt, Universitas Braunschweig, Universitas Duisburg, dan Universitas Essen.
Di Itali, UI bekerja sama dengan Universitas Politecnico de Milano, Universitas Roma tor Vergata, Universitas Sapienza, serta Universitas Napoli. Sementara di Spanyol, UI juga bekerja sama dengan Universitas Complutence de Madrid.
Kepala Deputi Sekretariat Pimpinan UI, Devie Rahmawati mengatakan, delegasi UI terdiri dari Rektor UI Gumilar R Somantri, Dekan Fakultas Teknik, Dekan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Dekan Fakultas Kedokteran Gigi, Direktur Umum dan Fasilitas, serta Kepala Kantor Sekretariat Pimpinan UI.
“Kunjungan kerja ini dimaksudkan untuk membuka peluang kerja sama pendidikan, diplomasi budaya, pertukaran dosen dan mahasiswa, serta kerja sama riset antar-universitas di empat negara dan peluang menambah devisa bagi Indonesia,” ujar Devie dalam rilis kepada okezone, Minggu (19/6/2011).
Devie menambahkan kehadiran delegasi UI bertujuan untuk membuka keran kerja sama bagi seluruh universitas di Indonesia. Tidak hanya itu, UI juga merintis program Fast Track, di mana para mahasiswa sarjana UI dapat langsung menempuh program doktor di Universitas di Jerman dan Perancis dalam waktu tiga tahun.
“Dalam usia 23 – 25 tahun, para mahasiswa Indonesia sudah dapat menyandang gelar doktor. Selain itu sebut saja kerja sama antara UI dan Universitas Toulouse, Perancis, di mana UI mengirim 70 mahasiswa doktor yang merupakan mahasiswa UI yang berasal dari berbagai politeknik di Indonesia, yang menempuh pendidikan doktor di UI untuk dual degree program,” jelasnya.
UI meyakini dengan ditandatanganinya payung kerja sama dengan berbagai universitas tersebut, Indonesia berpeluang menambah devisa negara dengan hadirnya para dosen dan mahasiswa asing ke Indonesia. Total mahasiswa asing di UI saat ini sebanyak 1.000, sementara tahun depan UI menargetkan pertambahan hingga 2.000 mahasiswa asing.
Negara yang dimaksud yakni Prancis, Jerman, Itali, dan Spanyol. Ddelegasi UI, selama 10 hari, melakukan kunjungan kerja sama dan penandatanganan MoU dengan 15 perguruan tinggi di negara-negara tersebut.
Di Prancis, UI bekerja sama dengan Universitas Pantheon Sorbonne, Universitas Pierre et Marie Curie, Universitas Le Havre, Universitas Toulouse, Universitas Inalco Paris, dan Universitas Paul Sabatier, Toulouse. Sementara di Jerman, UI menggandeng Universitas Darmstadt, Universitas Braunschweig, Universitas Duisburg, dan Universitas Essen.
Di Itali, UI bekerja sama dengan Universitas Politecnico de Milano, Universitas Roma tor Vergata, Universitas Sapienza, serta Universitas Napoli. Sementara di Spanyol, UI juga bekerja sama dengan Universitas Complutence de Madrid.
Kepala Deputi Sekretariat Pimpinan UI, Devie Rahmawati mengatakan, delegasi UI terdiri dari Rektor UI Gumilar R Somantri, Dekan Fakultas Teknik, Dekan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Dekan Fakultas Kedokteran Gigi, Direktur Umum dan Fasilitas, serta Kepala Kantor Sekretariat Pimpinan UI.
“Kunjungan kerja ini dimaksudkan untuk membuka peluang kerja sama pendidikan, diplomasi budaya, pertukaran dosen dan mahasiswa, serta kerja sama riset antar-universitas di empat negara dan peluang menambah devisa bagi Indonesia,” ujar Devie dalam rilis kepada okezone, Minggu (19/6/2011).
Devie menambahkan kehadiran delegasi UI bertujuan untuk membuka keran kerja sama bagi seluruh universitas di Indonesia. Tidak hanya itu, UI juga merintis program Fast Track, di mana para mahasiswa sarjana UI dapat langsung menempuh program doktor di Universitas di Jerman dan Perancis dalam waktu tiga tahun.
“Dalam usia 23 – 25 tahun, para mahasiswa Indonesia sudah dapat menyandang gelar doktor. Selain itu sebut saja kerja sama antara UI dan Universitas Toulouse, Perancis, di mana UI mengirim 70 mahasiswa doktor yang merupakan mahasiswa UI yang berasal dari berbagai politeknik di Indonesia, yang menempuh pendidikan doktor di UI untuk dual degree program,” jelasnya.
UI meyakini dengan ditandatanganinya payung kerja sama dengan berbagai universitas tersebut, Indonesia berpeluang menambah devisa negara dengan hadirnya para dosen dan mahasiswa asing ke Indonesia. Total mahasiswa asing di UI saat ini sebanyak 1.000, sementara tahun depan UI menargetkan pertambahan hingga 2.000 mahasiswa asing.