Banyak cara menuju cantik. Terlepas berbagai perawatan alami, sejumlah cara-cara esktrim ditawarkan untuk mengakomodasi mereka yang ingin tampil cantik secara instan. Yang teranyar: terapi drakula.
Terapi drakula merupakan salah satu metode kecantikan yang menjanjikan kulit awet muda dengan suntikan serum yang diformulasikan dari darah pasien itu sendiri.
Metode itu pertama kali diperkenalkan oleh dokter kosmetik asal Prancis, Daniel Sister, sekitar dua tahun silam, di London. Seiring banyaknya pasien yang menjajal, terapi drakula semakin populer di dunia Barat. Sebutan lainnya, Stimulated Self Serum (S3).
Dr Sister terinspirasi metode yang dilakukan dokter gigi selama puluhan tahun yang menggunakan serum untuk regenerasi lapisan gusi. 'Saya pikir, jika terapi serum cukup baik untuk tulang dan jaringan lunak seperti gusi, maka saya pikir bisa bekerja bahkan lebih baik di kulit,' katanya, seperti dikutip dari Times of India.
Menjanjikan kulit awet muda, suntikan darah itu juga bermanfaatkan menyembuhkan dan mengeringkan luka termasuk jerawat, mencegah keriput, mencerahkan kulit, serta memperbaiki sistem regenerasi kulit. Terapi ini diklaim minim efek samping dibandingkan injeksi sintetik atau laser yang menyakitkan kulit.
Setelah mengambil darah pasien, dokter akan memisahkannya berdasar elemen kunci: sel darah merah, serum dan trombosit. Selanjutkan akan menambahkan vitamin dan asam amino ke dalam serum sebelum menyuntikkannya ke wajah pasien.
Proses tersebut memakan waktu kurang dari 20 menit, tergantung area yang akan disuntik. 'Suntikan tidak menambah volume, tetapi merangsang produksi kolagen dan migrasi sel menghilangkan garis-garis, lipatan dan kerutan,' katanya.
Menurutnya, terapi dracula memiliki sejumlah keuntungan dibandingkan metode lainnya:
- Menggunakan darah sendiri sehingga memperkecil potensi alergi.
- Terbaik untuk orang yang tidak menyukai produk-produk sintetis.
- Sedikit atau tidak ada pembengkakan, memar atau lumping.
- Tanpa operasi.
Terapi drakula merupakan salah satu metode kecantikan yang menjanjikan kulit awet muda dengan suntikan serum yang diformulasikan dari darah pasien itu sendiri.
Metode itu pertama kali diperkenalkan oleh dokter kosmetik asal Prancis, Daniel Sister, sekitar dua tahun silam, di London. Seiring banyaknya pasien yang menjajal, terapi drakula semakin populer di dunia Barat. Sebutan lainnya, Stimulated Self Serum (S3).
Dr Sister terinspirasi metode yang dilakukan dokter gigi selama puluhan tahun yang menggunakan serum untuk regenerasi lapisan gusi. 'Saya pikir, jika terapi serum cukup baik untuk tulang dan jaringan lunak seperti gusi, maka saya pikir bisa bekerja bahkan lebih baik di kulit,' katanya, seperti dikutip dari Times of India.
Menjanjikan kulit awet muda, suntikan darah itu juga bermanfaatkan menyembuhkan dan mengeringkan luka termasuk jerawat, mencegah keriput, mencerahkan kulit, serta memperbaiki sistem regenerasi kulit. Terapi ini diklaim minim efek samping dibandingkan injeksi sintetik atau laser yang menyakitkan kulit.
Setelah mengambil darah pasien, dokter akan memisahkannya berdasar elemen kunci: sel darah merah, serum dan trombosit. Selanjutkan akan menambahkan vitamin dan asam amino ke dalam serum sebelum menyuntikkannya ke wajah pasien.
Proses tersebut memakan waktu kurang dari 20 menit, tergantung area yang akan disuntik. 'Suntikan tidak menambah volume, tetapi merangsang produksi kolagen dan migrasi sel menghilangkan garis-garis, lipatan dan kerutan,' katanya.
Menurutnya, terapi dracula memiliki sejumlah keuntungan dibandingkan metode lainnya:
- Menggunakan darah sendiri sehingga memperkecil potensi alergi.
- Terbaik untuk orang yang tidak menyukai produk-produk sintetis.
- Sedikit atau tidak ada pembengkakan, memar atau lumping.
- Tanpa operasi.