Sebanyak 131 titik api terdeteksi muncul di sepanjang Sumatera hingga hari ini. Pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah Maritim Teluk Bayur, di Sumatera Barat tercatat 15 titik api.
“Terbanyak itu ada di Provinsi Riau, tercatat sekitar 70 persen titik api berada di sana,” ujar Kepala BMKG Wilayah Maritim Teluk Bayur Padang, Amarizal pada VIVAnews, Kamis, 16 Juni 2011.
Rata-rata, titik api berada di kawasan rentangan Bukit Barisan dan hal ini menunjukkan angka peningkatan. Di Sumbar, titik api tersebar di kawasan Kabupaten Dharmasraya dan Solok Selatan.
Jika tidak segera diatasi, kondisi ini bisa meluas karena titik api terjadi akibat kebakaran hutan. Kondisi ini dikhawatirkan akan memperpanas suhu bumi dan memperburuk kebakaran hutan yang terjadi.
“Jika tidak cepat dipadamkan, kondisi ini bisa berkembang terus,” ujar Amarizal. Sejauh ini, kabut asam yang terjadi di Sumbar cenderung akibat kiriman dari provinsi tetangga dari arah selatan.
Dari arah angin, kebakaran hutan yang terjadi di Riau belum berdampak besar wilayah Sumbar. Saat ini, menurut Amarizal, jarak pandang masih di atas 1 kilometer sehingga tidak mengganggu pelayaran.
Kondisi cuaca di Sumbar yang tidak terpengaruh dengan musim kemarau, membantu penyebaran titik api di wilayah Sumatera tidak terlalu mengkhawatirkan. (Laporan Eri Naldi | Padang, umi)
“Terbanyak itu ada di Provinsi Riau, tercatat sekitar 70 persen titik api berada di sana,” ujar Kepala BMKG Wilayah Maritim Teluk Bayur Padang, Amarizal pada VIVAnews, Kamis, 16 Juni 2011.
Rata-rata, titik api berada di kawasan rentangan Bukit Barisan dan hal ini menunjukkan angka peningkatan. Di Sumbar, titik api tersebar di kawasan Kabupaten Dharmasraya dan Solok Selatan.
Jika tidak segera diatasi, kondisi ini bisa meluas karena titik api terjadi akibat kebakaran hutan. Kondisi ini dikhawatirkan akan memperpanas suhu bumi dan memperburuk kebakaran hutan yang terjadi.
“Jika tidak cepat dipadamkan, kondisi ini bisa berkembang terus,” ujar Amarizal. Sejauh ini, kabut asam yang terjadi di Sumbar cenderung akibat kiriman dari provinsi tetangga dari arah selatan.
Dari arah angin, kebakaran hutan yang terjadi di Riau belum berdampak besar wilayah Sumbar. Saat ini, menurut Amarizal, jarak pandang masih di atas 1 kilometer sehingga tidak mengganggu pelayaran.
Kondisi cuaca di Sumbar yang tidak terpengaruh dengan musim kemarau, membantu penyebaran titik api di wilayah Sumatera tidak terlalu mengkhawatirkan. (Laporan Eri Naldi | Padang, umi)