Kalau ada orang Indonesia kaya di Amerika Serikat, sungguh luar biasa. Mengingat bahwa Amerika Serikat di sana gudangnya bisnis. Terbukti banyak perusahaan raksasa ada di sana dan go internasional. Rasanya jika orang kita mampu sungguh luar biasa. Top dech..
Hadi Suprapto
Sehat Sutardja, CEO Marvell Technology (forbes.com)
VIVAnews - Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia, Erwin Aksa, merasa terinspirasi sejumlah pengusaha Indonesia yang berada di Amerika Serikat. Erwin menyebutkan bahwa salah satu pengusaha kelahiran Indonesia itu berhasil membangun imperium bisnis di AS hingga beromzet puluhan triliun rupiah.
“Kami tak menduga ternyata banyak warga Indonesia yang menjadi pengusaha di Amerika,” kata Erwin Aksa di Jakarta, akhir pekan lalu.
Adalah Sehat Sutardja, pengusaha yang dimaksud itu. Dia merupakan salah satu pendiri Marvell Technology Group Ltd, perusahaan yang memproduksi semi konduktor di Lembah Silikon, California, Amerika Serikat. Posisinya saat ini menjadi presiden dan kepala eksekutif korporat (CEO) perusahaan itu.
Laki-laki kelahiran Jakarta 49 tahun silam ini dianggap sebagai salah satu pelopor zaman semikonduktor modern. Terobosannya telah banyak mengubah industri elektronik. Chip yang dulunya hanya menyimpan data, kini berubah menjadi chip berkinerja tinggi. Chip dengan daya rendah ini, tengah menguasai pasar global untuk perangkat komputasi mobile dan perangkat komunikasi telepon.
Semangatnya di dunia elektronik dimulai sejak kecil. Pada usia 13, dia telah menjadi teknisi radio bersertifikat. Saat itu, dia juga telah berhasil merancang komponen dan sistem radio.
Semangat inovasi tiada henti, dia telah memberikan lebih dari 150 paten. Kini namanya telah tercatat sebagai anggota di Institut Insinyur Listrik dan Elektronik (IEEE), organisasi profesi nirlaba yang beranggotakan para ahli telekomunikasi, jaringan komputer, kelistrikan, antariksa, dan elektronika. Pada 2006, Silicon Valley Intellectual Property Law Association mengakui Sutardja sebagai Inventor of the Year.
Sutardja telah menjadi penyokong standar efisiensi energi bagi barang-barang elektronik rumah tangga. Dia bahkan telah bekerja dengan pemerintah Amerika Serikat dan China untuk menetapkan standar kinerja efisiensi yang dapat menghasilkan penghematan biaya signifikan dan pengurangan karbon.
Sutardja mendapat Master of Science dan gelar PhD dalam bidang Teknik Elektro dan Ilmu Komputer dari University of California, Berkeley. Ia menerima gelar Bachelor of Science di bidang Electrical Engineering dari Iowa State.
Pada 2007, Forbes menempatkan dia sebagai orang terkaya dunia ke 891. Kekayaan dia saat itu sebesar US$1 miliar, atau sekitar Rp9 triliun.
kalau sudah demikian, tidak ada salahnya orang-orang Indonesia yang memang sudah punya potensi besar di Indonesia bisa menjembatani sebagian orang Indonesia yang potensial itu bisa berkembang di luar negeri.
Sutarja ini kuanggap dia berinsiatif sendiri dan bisa berkembang di sana. coba kalau di Indonesia ada yang bisa membuka jalan dan mendukung yang lain agar bisa maju..saya rasa akan lebih banyak lagi orang Indonesia berkembang dan sudah terbukti bahwa orang-orang Indonesia daya pikirnya tidak kalah dengan negara lain.